Cari Blog Ini

Kamis, 02 Juni 2011

Rancangan dan Penciptaan

Seorang perancang merancang suatu model dengan menggunakan coretan di kertas kosong. Segala hal yang telah dilihat oleh sang perancang hingga saat itu menjadi dasar gagasan sumber rancangannya pada waktu tersebut. Hal ini karena setiap bentuk dan lekuk di alam ini pun sebuah rancangan. Tak ada perancang, yang adalah seorang manusia, mampu merancang sesuatu yang belum pernah mereka lihat atau ketahui.
Mari kita telaah jalan yang ditempuh suatu rancangan dalam pembentukan sebuah rancangan baru. Pertama, perancang menentukan bahan dan tujuan dari perancangan. Selanjutnya sang perancang menentukan yang mungkin akan memakainya, kebutuhan pemakai tersebut, dan tentunya arah perancangan.
"Dia Pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai isteri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu. (Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah Tuhan kamu; tidak ada Tuhan selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu." (Surat al-An'am: 101-102)
Di antara semua bidang kerja di dunia, perancang barang-barang industri mungkin adalah kalangan yang memerlukan adanya bahan, walau dengan jumlah minimal, ketika bekerja. Ini karena di samping kerja keras, suatu rancangan yang baik terutama memerlukan penentuan gagasan yang cerdas atau seluk-beluk pendukungnya selama proses mengerjakannya. Mula-mula, seorang perancang membutuhkan tak lebih dari selembar kertas kosong dan sebuah pena. Ketika membuat rancangan ini, ia tentu mengkaji dan menjadikan contoh-contoh sebelumnya sebagai model.
Seorang perancang membuat corat-coret ratusan pilihan berbeda selama berbulan-bulan. Kemudian gagasan-gagasan ini dikaji, dan dari sekalian banyak, yang paling bermanfaat dan bernilai seni dipilih untuk diproduksi, setelah itulah perincian produksi yang tepat dipelajari.
Tidak ada rancangan industri yang bisa menyaingi alam. Tidak ada tangan-tangan robot yang mampu menyamai penciptaan tangan manusia yang bekerja secara sempurna.
Mula-mula suatu model perbandingan produk itu dibuat, yang diubah dari gagasan berbentuk gambar ke dalam bentuk sesungguhnya. Setelah perbaikan selanjutnya, suatu model dengan ukuran sebenarnya dari produk itu pun dibuat. Seluruh proses ini mungkin memerlukan bertahun-tahun. Selama waktu ini, suatu model juga dicoba dan diuji agar pemakai terbiasa.
Suatu rancangan baru yang diperkenalkan ke pasar biasanya mula-mula dinilai dari penampilannya oleh pengguna (konsumen). Secara umum hal penentu utama dalam penjualan suatu barang adalah penampilan, yakni bentuk, warna, dan sebagainya, baru yang kedua, manfaatnya.
Oleh sebab itu, proses dari pemikiran awal hingga produksi ini sangatlah panjang. Sebenarnya, Pemilik satu-satunya dari seluruh rancangan adalah Yang mempunyai kekuasaan atas segala sesuatu. Allah menciptakan seluruh makhluk dengan sempurna dengan satu perintah saja: "Jadilah." Ini disebutkan dalam ayat berikut:
Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya, "Jadilah!" Lalu jadilah ia. (Surat Al-Baqarah: 117)
Kemampuan menciptakan dari ketiadaan dan tanpa awal hanya milik Allah semata. Bahkan, manusia perancang itu sendiri adalah suatu ciptaan-Nya yang mengagumkan. Allah telah menciptakan makhluk dan manusia dari ketiadaan dan menganugerahi manusia keahlian merancang.
Dalam banyak hal yang kita anggap adalah hasil rancangan manusia, ada sumbernya di alam. Bentuk-bentuk dan produk-produk teknologi yang muncul melalui penelitian tahun demi tahun telah ada di alam selama jutaan tahun.
Sadar akan kenyataan tersebut, para perancang, arsitek, dan ilmuwan memilih untuk mengikuti sifat-sifat yang dicontohkan di dalam ciptaan Allah dalam merancang produk baru.
Serangga dan Teknologi Robot
Tidak hanya arsitek yang memanfaatkan pengkajian terhadap penciptaan. Para insinyur yang mengembangkan teknologi robot juga meneliti serangga sebagai sumber ilham. Robot yang dibangun berdasarkan kaki serangga terbukti dapat berdiri dengan keseimbangan yang lebih baik. Ketika bantalan penghisap dipasangkan pada kaki-kaki robot ini, mereka mampu memanjat dinding layaknya seekor lalat. Suatu robot yang dikembangkan oleh sebuah perusahaan Jepang mampu berjalan di langit-langit layaknya serangga. Perusahaan tersebut menggunakan robot ini untuk memeriksa bagian bawah jembatan dengan menggunakan sensor yang ditempelkan ke badannya.45
CONTOH-CONTOH RANCANGAN PADA SERANGGA
Dari Serangga Hingga Stasiun Kereta Modern
Pada tahun 1987, para politisi Prancis menunjuk arsitek Santiago Calatrava untuk merancang Lyon-Stolas, stasiun kereta api super cepat TGV. Mereka ingin membuat bangunan stasiun dengan bentuk yang mewah, menarik, dan menjadi simbol kemegahan. Tiang-tiang beton menopang bangunan raksasa yang mirip sangkar berbingkai ini, yang ilhamnya berasal dari seekor serangga. Cahaya-cahaya hijau dan biru yang bisa dengan mudah ditemui pada cangkang serangga menandai bangunan ini. Semenjak pembukaannya pada Juli 1994, stasiun ini terkenal sebagai salah satu mahakarya.
Angkatan bersenjata Amerika diketahui meneliti mesin-mesin yang amat kecil (mesin mikro) sejak lama. Menurut Professor Johannes Smith, suatu motor yang berukuran kurang dari 0,039 inci (1 milimeter) mampu menggerakkan suatu robot seukuran semut. Robot seperti ini sedang dipertimbangkan untuk digunakan sebagai pasukan kecil yang terdiri atas robot-robot yang menyerupai semut untuk menembus dari balik pertahanan lawan tanpa diketahui dan merusak mesin-mesin jet, radar dan pusat komputer. Dua perusahaan industri terbesar di Jepang, Mitsubishi dan Matsushita, telah mengambil langkah awal untuk bekerja sama dalam bidang tersebut. Hasil dari kerjasama tersebut adalah robot yang amat kecil dengan berat 0,015 ons (0,42 gram) dan berjalan dengan kecepatan 13 kaki (4 meter) per menit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar